Di desa berangas terdapat pasar, yaitu pasar rabu. Sesuai namanya pasar ini hanya buka pada hari rabu saja. Pasar ini dimulai dari subuh hingga jam 9. Barang dagangan yang dijual cukup bervariasi, seperti sayur sayuran, buah, kebutuhan pokok rumah tangga, perabot rumah tangga, makanan, kue, sampai pakaian pakaian dan mainan anak anak. sebagian penjual dan pembeli berasal dari desa berangas sendiri dan desa desa lainnya seperti Teluk Mesjid, kulipak, Sungai Limau bahkan dari kota kabupaten.
Pasar ini sendiri mempunyai peran yang begitu penting bagi masyarakat Berangas. Dari pasar ini banyak warga yang sangat terbantu dalam mencukupi kebutuhannya, baik itu penjual maupun pembeli karena sebelum ada pasar rabu masyarakat harus membeli berbagai kebutuhan rumah tangga di pasar langkang baru yang jaraknya cukup jauh dari desa berangas bahkan sampai ke kota kabupaten. Semoga pasar ini tetap ada agar kehidupan masyarakat berangas dan sekitarnya bertambah baik.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar