Aku penggemar berat mie goreng, bukan mie goreng instan, tapi suka juga sih. Mie goreng di sini yaitu mie yang bumbunya dibuat sendiri. Mie kuning yang sudah direbus di tumis dengan campuran bawang merah, bawang putih, potongan daun bawang, garam, gula putih, penyedap rasa dan saos tomat. Rasanya luar biasa, makanya aku bela belain bikin sendiri. Padahal banyak yang jual mie yang sudah jadi, tapi berhubung kalo beli gak cukup, so solusinya bikin sendiri. Selain lebih murah juga bisa makan sepuasnya. But, bagi yang mau beli mie goreng kuning, aku punya warung langganan, yaitu:
1. Warung gorengan depan mesjid jami, di situ selain jualan gorengan, mie kuning, juga ada mihun, mie kecap dan bubur,
2. Warung di jalan kuin,
3. warung di gang sasak
ke tiga tempat tadi merupakan warung mie favoritku. So, kamu punya tempat yang mie kuningnya enak? share di sini.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar