Dari kemarin kepalaku sakit banget plus mual. Mungkin efek mabuk darat pas pulkam kemarin (penyakit langganan), ditambah aku makan mulu pas di sana, mulai dari buah durian, rambutan, nangka sampai makan nasi plus berbagai macam lauk (mumpung lagi musim buah durian juga jarang banget makan ngumpul keluarga besar abah) :).
Eh, tadi pas belanja malah keujanan lagi, kepalaku jadi tambah muter-muter. Hidungku juga jadi hyper sensitif, aku tambah mual pas nyium parfum, bau rokok dan aroma lainnya, lebay ya :). Rasanya pingin rebahan aja, tapi lagi kerja. So, bikin teh hangat deh siang-siang gini, di luar juga lagi ujan, pas banget kali ya, moga aja nih teh bisa sedikit meredakan sakit kepala.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar