Pertama, saya digertak dan akhirnya dilaporkan pada pimpinan oleh rekan saya, padahal apa yang saya lakukan sudah sesuai prosedur, menyalahi artinya resiko yang cukup besar.
Kedua, saya dicueki bahkan ketika melihat saya langsung paling muka. Marah level dewa tuh kayaknya. Masalahnya hampir serupa sama yang pertama.
Kira-kira yang ke tiga apa ya? Saya penasaran, jangan-jangan nanti saya akan dapat gelas atau piring cantik? Who knows! :D
Unik banget nih temen, rasanya pingin ngajakin ke museum deh, dia kan unik (eh, lupa, di kotabaru kan nggak ada museum) :D
#Mentertawakan_hidup #why_so_serious?
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar