"Yang biasa atau yang bagus?" tanya penjual saat aku ingin membeli saos tomat di toko sembako itu yang tak jauh dari rumahku.
Mungkin beda merek pikirku saat penjual tersebut bertanya demikian.
"liat dua duanya ka" kataku
dan penjual tersebut ternyata memperlihatkan saos tomat yang mereknya sama.
"Yang biasa 3 ribu, yang bagus 5 ribu" tambahnya
Aku cengo, bingung, baru nemu yang kayak beginian. Kok bisa dua barang yang mereknya dan beratnya sama harganya bisa berbeda hampir separuh. kemungkinan yang paling mendekati ku kira salah satu saos tersebut sudah kadaluarsa. Dan kenapa barang tersebut masih ditawarkan ke pembeli mas?
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar