Nekat mungkin bilangku ke diri
sendiri saat memutuskan jalan-jalan ke BJM sendirian, eh enggak nekat-nekat
amat kok, soalnya ke tempat ramai juga 😊. Tepi
tetap saja hal ini menjadi sesuatu yang wah bagiku karena sebelumnya aku sama
sekali belum pernah jalan-jlaan ke luar kota sendirian. Dari dulu aku memang
ingin sekali jalan-jalan,tapi untuk jalan-jalan sendirian baru tercetus saat
aku membaca bukunya Rhenald Kasali yang berjudul Self Driving. Aku seperti
sangat bersemangat dan termotivasi untuk segera pergi berlibur dan jalan-jalan
apalagi sisa cutiku tahun 2015 juga masih banyak. Beberapa pikrian negatif
sempat hinggap, seperti bahaya kalau
sendirian, awam dengan tempat yang didatangi, dan sebagainya, namun aku sadar menundanya hanya akan
membuatku memikirkannya terus dan melewatkan kesempatan yang kadang tak datang
dua kali. Segala pikiran dan kekhawatiran itu alhamdulllah tidak terjadi,
sebisa mungkin aku berhati-hati dan waspada dengan sekelilingku, terutama
dengan orang-orang yang baru aku kenal.
Oh ya karena jalan-jalan sendirian
ini aku jadi ada pengalaman lucu. Saat makan di sebuah café di Duta Mall banyak
yang ngeliatin aku karena makan sendirian, sedangkan disekelilingku ada yang
bersama keluarga, pacar ataupun dengan teman. Ada yang ngeliatin dengan tatapan seperti berujar ‘
duh, kasian banget sih sendirian’ hahaha, antara mau nangis sama ketawa
diliatin kayak gitu, ada juga yang ngeliat kayak aku anak orang hilang 😄.
Jalan-jalan kali ini sangat
berkesan bagiku, seperti menghancurkan tembok yang selama ini kubangun atas
nama jalan-jalan sendirian itu menakutkan dan ribet, ternyata aku salah.
Jalan-jalan sendirian tidak seperti yang dulu aku pikirkan, malah menyenangkan.
Aku bisa bertemu dengan orang-orang baru, merencanakan sendiri tempat-tempat
baru yang ingin kudatangi sesuai keinginan dan budgetku, namun tentu aku tak
menutup diri untuk melakukan perjalanan dengan teman-teman atau rombongan,
karena itu pasti mempunyai esensi yang berbeda dibandingkan jalan-jalan
sendirian. Lain kali aku harus melakukannya
kembali, solo travelling? Why not?
Komentar
Posting Komentar