Kayaknya ane dodolnya udah gak ketulungan deh soal merawat pakaian, baru aja kemarin celana coklat ane kena getah daun sewaktu jalan ke hutan, ini celana coklat satunya kena getah permen karet lagi. Emang gak bisa belajar dari pengalaman, kasus yang pertama udah tau mau jalan ke hutan ini malah make celana terang, trus duduk di daun, sampai rumah baru sadar tuh celana di bagian belakang ada noda getah, banyak lagi. Sudah ane pakai berbagai cara, mulai direndam dengan sabun, air panas, es batu, jeruk nipis dan minyak tanah, tapi nodanya gak ilang-ilang, dan akhirny ane menyerah. Kembali hal ini kejadian lagi, pas ane nonton teater di mahligai, udah tau gak ada alas duduk, ane malah duduk-duduk aja, pulangnya selamat deh, ada noda permen karet nempel, susah ilangnya lagi. Besok-besok ane mau pake celana gelap aja deh, ane buram sama sikon kali ya kalo mau ke suatu tempat alias saltum dan suka duduk tanpa liat-liat. Untuk celana coklat 1 byee dan untuk celana coklat 2, kali ini ane bakalan lebih hati-hati. 😄
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar