Pandemi? jeda.
Setelah 2018, 2019 dan awal tahun tadi memforsir badan. Sempat nangis juga awal
tahun tadi karena malam-malam kaki sakit karena kecapean. Awal juni kita
kembali ke rutinitas, karena tidak ada surat perpanjangan belajar di rumah bagi
sekolah. Tidak berekspektasi macam-macam, mau diperpanjang maupun tidak belajar
dirumahnya, seperti punya 2 mata sisi uang atau pisau ya? saya percaya
pemerintah punya pertimbangan matang untuk mengatasi masalah ini.
Lalu apa kegiatan selama di rumah? Pembelajaran
secara daring, saya lakukan dengan menggunakan google classroom bagi kelas XI. Kenapa
tidak menggunakan WA? Sempat saya gunakan ketika USBN, namun saya kewalahan dan
membingungkan dengan banyaknya chat siswa, memori handphone juga penuh. Google classroom
berhasil untuk sebagian siswa, namun ada saja siswa yang mengeluhkan mengenai
sulitnya jaringan, ketiadakan kuota internet, belum paham cara menyerahkan
tugas di google classroom, namun enggan bertanya, hmmmm. Saya perlu menemukan
metode yang tepat dan mesti banyak dan banyak belajar lagi.
Mendekati lebaran,
saya bikin kue, terasa aneh karena tahun-tahun sebelumnya saya hanya sekedar
membantu kakak saya, namun karena ramadhan kali ini saya punya waktu lebih
sehinga saya bersemangat sekali untuk membuat kue. Tidak banyak yang saya buat,
hanya kue kering putri salju, semprit, bolu, dan blackforest, namun saya
bangganya luar biasa. Saya menyombongkannya ke kakak-kakak saya.
Saya menemukan
hal yang menarik ketika membuat kue. Dulu enggan membuat kue selain waktu, juga
takut gagal, namun kali ini pemikiran saya berubah. “Tidak ada kue yang gagal,
hanya saja rasa kuenya berbeda”, kalimat itu saya gaungkan berkali-kali ketika
kakak dan ibu saya menyebut kue yang saya buat tidak sesuai seperti yang
dijual-jual di luaran. Rasa kuenya enak karena sesuai resep yang saya lihat di
internet, namun bentuknya kurang cantik dan rada hangus, serta kurang renyah. Banyak
kurangnya ya? Namun anehnya saya puas, karena saya tidak berekspektasi tinggi
karena ini percobaan pertama, selama kue yang saya bikin tidak membuat orang
lain sakit perut, saya dengan bangga menyatakan kue saya lumayan. Saya lebay
sekali, hahaha. Saya perlu bikin postingan terpisah mengenai proses pembuatan kue
ini, hehe.
Kegiatan lain?
saya juga mengikuti pelatihan secara daring yang diadakan oleh Lembaga Penjamin
Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalsel selama 5 hari. Mungkin akan saya
ceritakan nanti. Saya kangen menulis, dan tulisan ini sebagai tanda setidaknya selama
pandemi ini, ada yang bisa saya ceritakan dan abadikan, hehehe.
Komentar
Posting Komentar