Lagi, dimusuhin, yang salah siapa, yang marah siapa. Gara-gara ini aku jadi sering bertanya, ya Allah segitu burukkah atitudeku? Aku berusaha, namun masih saja dianggap orang lain salah. Ah, ya sudah, Allah semoga aku tidak mendoakan yang tidak-tidak pada orang itu. Sedikit banyak aku cukup terganggu dengan sikap permusuhannya.
Allah, jangan tempatkan dunia di hatiku, rasanya benar-benar tidak nyaman dan membuatku sedih.
Tapi Allah, aku akan selalu berusaha memperbaiki sikapku. Amin
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar