Ane tipe orang yang rada latahan sama yang baru-baru, kayak yi camera. Kan lagi happening nih sekarang, banyak yang make dan ngasih review di internet kalo barangnya bagus. Dasar anenya aja yang cepat terpangaruh, akhirnya ane beli juga, yi camera warna putih. Resolusinya 16 mp, sadis kan😄, udik ya ane. Ane mah gak terlalu ngerti sama lensa wide atau lensa apa apalah, yang ane tau pas ane makai tuh camera, ajib banget karena bisa menangkap view yang lebih luas dan lebih bersih. Spesifikasinya lebih cocok kali ya buat yang sering travelling dan memoto landskap karena ukurannya juga mini dan mudah dimasukkan ke kantong . Ane beli versi basic tanpa tongsis aja karena kalo yg versi travelling lebih mahal, sedangkan budget ane terbatas, lagian ada tongsis ponakan ane yang bisa disewa anytime😄.
Tuh camera baru beberapa kali ane pakai dan lebih sering mangkal di kamar, wong ane jarang jalan-jalan😄.
Tapi nyesel gak? Insya Allah gak, karena hasil photonya emang worth it banget untuk harganya, pinginnya sih DSLR tapi budgetnya belum cukup.
Oh ya, ada yang mau ngajakin travelling? Kasian yi cam ane nganggur (modus) 😄. Selamat hari kamis😊
Ini salah satu hasil photo dari yi cam
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar