Alhamdulillah akhirnya bisa juga berkirim pesan sama Erma, Helmi dan Isti, turut senang mendengar mereka sehat dan baik-baik aja. Lama banget udah gak ketemu ama mereka. kangen masa-masa kuliah dulu sering ngumpul bareng HIMAI, dan gak kerasa dua orang dari kami udah nikah aja dan punya anak. Belum ada kesempatan datang ke tempat mereka, cuma bisa mendoakan dari jauh moga mereka selalu diberikan kesehatan dan kebahagian oleh Allah dan juga keluarga kecil mereka. Amin...
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar