Hari pertama di bulan ramadhan. Alhamdulillah akhirnya dipertemukan lagi. Pasar wadai, pedagang es nyiur di sepanjang jalan, orang-orang yang berduyun-duyun sembahyang tarawih di mesjid, atau anak-anak yang memukul galon air untuk membangunkam orang-orang untuk segera sahur menjadi semacam kekhasan bulan ramadhan. Terima kasih Allah Engkau masih pertemukan hamba dengan bulan suci ini, semoga hamba dapat menjadi orang yang lebih baik. Segala rencana dan harapan dapat segera terealisasi dan Engkau kabulkan, amin ya rabbal alamin. Oh ya tak lupa, selamat menjalankan ibadah puasa :).
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar