Manusia sering melakukan kesalahan, oleh sebab itu dibutuhkan adanya koreksi dalam bentuk teguran dan lainnya. Dengan koreksi manusia akan belajar memperbaiki kesalahan tersebut sehingga menjadi manusia yang lebih baik. Orang yang menolak koreksi adalah orang yang enggan untuk melakukan perubahan, apalagi selama koreksi itu positif. So, jangan marah jika mendapatkan sebuah teguran, karena itu bagian dari koreksi perbuatan kita. Belajarlah untuk terbuka dan berpikir positif terhadap koreksi. Namun jika koreksi itu sifatnya negatif dan bertujuan membuat kita jatuh, maka biarkanlah, keep smile, jangan musuhi orang tersebut, hidup memang menyajikan hal positif dan negatif. tetaplah berlari.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar