Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Menghargai

Salah benar jadi pahlawan kesiangan yang sok-sokan membereskan kerjaan, jelas-jelas jobdesk orang😅. Sorry, mata saya kemarin silau sama pujian 'tolong bu lah', 'Pian tu pank'😅, tapi ternyata usaha saya tadi gak dihargai pemirsaaaah. Kita cawwww sajooo, nikmati liburan akhir tahun, bukan tanggung jawab saya juga membereskan yang belum beres. Saya kerjain benar-benar, ternyata yang saya dapatkan adalah ketidakpedulian ketika saya ditimpa kemalangan dan diremehkan. See you. 

Tentang Bara 6

Aku tak pernah mengira jika aku harus kehilangan bayiku, bayi yang kukandung selama 7 bulan, bayi yang baru berumur 17 hari. Ini di luar bayanganku. Yang pernah terbayang adalah, aku harus begadang menjaga bayiku, menyusuinya, bergantian dengan suami menjaga sambil aku mengerjakan yang lain, membawanya sambil berjalan kaki di pagi hari. Kehilangannya, di luar prediksiku.  Allah Maha Tahu, Allah lebih tahu yang terbaik untukku dan bayiku. Mungkin aku belum siap menjadi seorang ibu, mungkin Allah ingin aku lebih giat belajar bagaimana mempersiapkan bayiku hadir ke dunia. Mungkin Allah ingin aku belajar bahwa menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah, itu harus benar-benar dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Mungkin Allah ingin menegurku dengan kehilangan anakku, bahwa sikapku kurang baik, mungkin aku belum bisa mengontrol emosi dengan baik, mungkin ibadahku belum baik, dan yang pasti Allah sudah menggariskannya bahwa aku belum bisa menjaga bayiku lebih lama di dunia. Aku ridho, ak...

Tentang Bara 5

Aku ingin dia membersamai kami lebih lama, tapi aku paham, mungkin sudah terlalu sakit baginya, tubuh kecilnya tak bisa menahan sakit yang begitu banyak. Matanya menyiratkan rasa sakit, aku menyayanginya, tapi Allah lebih sayang.  Aku merindukannya, ingin memelukmu nak, ingin menggendongmu, ingin mencium pipimu, ingin menunjukkan matahari pagi, pohon-pohon hijau. Nanti datang ke mimpi mama ya nak, mama pingin liat dede gimana di sana. 

Tentang Bara 4

Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung.  Andai waktu bisa diulang, andai...  Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...

Buah Naga

Buah naga Rasanya tak terlalu enak menurutku Tapi mungkin berbeda bagi orang lain Bisa jadi bagi si A itu enak Aku tahu jika buah naga sehat Tapi masih ada buah lain yang juga sehat dan rasanya enak Kita tak sepaham ya?  Apakah kita akan berdebat panjang dan bertengkar karena perbedaan ini?  Aku harap kita sama-sama menemukan jalan tengah tanpa salah satunya merasa tak nyaman Buah naga Aku tak menolak jika kau berikan buah itu Tapi jika aku bisa memilih di penjual buah Aku akan memilih buah yang lain Ini soal selera  Tapi... Ini bukan tentang buah

Tentang Bara 3

Photo ketika mama pertama kali tes pack di pertengahan Februari.  Photo ketika test pack kedua setelah test pack pertama, karena mama ingin memastikan kalau mama benar-benar hamil dede.  4 Maret 2024, Photo ketika dede usg di bidan, di situ dede sudah ada kantong hamilnya 17 April 2024, photo mama lagi hamil dede, dede umur 10 minggu, mama sering muntah kalo makan, bb mama turun 2 kilo.  21 April 2024, photo ketika usg dede di dr. Iskandar.  14 Mei 2024, dede sudah 4 bulan di peyut mama.  20 Mei 2024, mama ditemenin Abah dede untuk cek lab di puskes.  12 Juni 2024, dede 22 minggu.  20 Juni 2024, dede 23 minggu.  29 Juni 2024, dede 25 Minggu.  7 Juli 2024, dede 26 minggu.  Photo mama di hotel, mama dede cantik banget kan? ☺ 23 Juli 2024, dede 28 minggu.  7 Agustus 2024, dede 30 mi...

Tentang Bara 2

Rabu, 11 September 2024. Anakku Muhammad Albara Said yang lahir Senin tanggal 26 Agustus 2024, berumur 17 hari, hari ini memilih pergi. Bayi kecilku, yang 17 hari harus memakai oksigen, yang hanya bisa kupegang tangannya di dalam inkubator, dan baru bisa kugendong ketika nafasnya sudah hilang.  Yang minum ASIku dan formula langsung ke lambungnya, yang dadanya kembang kempis karena sulit bernafas, yang harus pakai topi yang sama selama 17 hari, yang beratnya hanya 1,2 Kg, yang harus disinar karena kulitnya sempat kuning, yang hidungnya mancung, yang wajahnya ganteng dan imut sekali, yang tangannya kecil dan kiyut, yang kaki kecilnya suka menendang. Baru kemarinnya mama tukar boneka ikan punya tente lala dengan boneka abe, boneka yang menemani dede selama di perut mama. Bayi kecilku, sekarang gak sakit lagi. Sekarang sudah bisa lari kencang sesuka dede di surga, bisa bernafas sekuat dede tanpa bantuan oksigen, bisa minum apapun yang dede suka. Bayi kecilku sekarang tulang...

Tentang Bara

Allah, aku ingin cerita, aku tahu Kau sudah tahu, tentang anakku Bara. Allah, dia sedang sakit, tubuhnya kecil sekali, banyak selang dibadannya. Allah, aku belum bisa menata hati, memposisikan bagaimana perasaan dan pikiranku. Aku belum bisa berhenti menangis, memikirkannya yang tidak ada di sampingku. Allah, aku ingin menyusuinya, ingin memeluknya, ingin menciumnya layaknya bayi-bayi yang lain, tapi tidak bisa. Allah, maaf jika aku bertanya kenapa? Kenapa anakku ya Allah. Allah, kasihani badannya, dia terlalu kecil, sehatkan dia ya Allah tanpa kurang satupun🤲🤲. 

Masuk RS

Tahun 2023 dan 2024 penuh kejutan. Setelah menikah di 2023, alhamdulillah di 2024 diberi kepercayaan oleh Allah untuk hamil. Menjelang usia kehamilan 7 bulan setengah, saya harus dilarikan ke rumah sakit hari ini pada tanggal 20 Agustus 2024 dengan diagnosa pecah ketuban dini. Ini pertama kalinya saya merasakan tindakan di RS, seperti diinpus, cek alergi yang sakitnya lumayan sekali, cek pembukaan (ini juga luar biasa), pakai selang oksigen, pakai pempers.  Saya tidak menyangka akan mengalami hal ini, saya merasa baik-baik saja sebelumnya, jalan-jalan pagi, makan telur pakai sambal, makan es kolak, tiba-tiba pukul 15.00 Wita saya merasakan ada cairan keluar dan bagian bawah saya. Panik dan takut, jelas, saya dan suami langsung pergi ke bidan, dari bidan dibawa puskes dan dari puskes dilarikan ke rumah sakit daerah yang jarak tempuhnya sekitar 3,5 jam dengan kondisi jalan yang luar biasa.  Saya lalai, mestinya saya lebih menjaga kondisi saya dan kandungan saya, ya A...

Naif

Sudah paling benar untuk tidak berharap pada manusia, kemungkinan dikecewakannya besar. Jadi saya putuskan untuk sekedarnya saja. Pengharapan saya yang berlebih tadi membuat saya merasa diacuhkan dan tidak dihargai. Ah, pagi yang melelahkan dengan harapan yang sia-sia ini, setidaknya… saya belajar, sebenarnya sudah sering belajar tentang ini, hanya saja saya cukup bebal, menjunjung effort yang akan berbalas. Kadang terpikir, saya yang telalu naif, atau orang tesebut yang tidak peka? Tidak peka untuk melihat yang saya lakukan ,tidak peduli effort yang saya lakukan. Saya merasa kecil. Saya mencoba untuk tidak peduli, namun sisi naif saya cendrung songong. Sekian curhatan hari ini, dari orang yang suka ngedumel, tapi ya dikerjakan juga, tapi kecewa, tapi ya sudahlah, tapi yaaa…. naif.