Udah lama banget aku make helm GMku, sekitar 7 tahunan mungkin, beli pas awal-awal kuliah, dan itu baru punya helmnya, motornya belum😄. Helmnya rese, kacanya sering turun sendiri gara-gara bautnya rusak trus selain itu juga baret sana-sini jadi bikin pandangan gak jelas, asli kesel pokoknya kalo make tuh helm😄.
Pingin beli helm kodok (gak tau namanya😄), helm yang kacanya cembung gitu, tapi pas nanya harganya, aku syok, 250 rebong😑, haduh mahal. Setelah mikir lamaaaa banget, aku gak jadi beli helm baru😄.
Nah kebetulan banget aku ada ketemu mba-mba yang jaga jualan helm gitu, tiba-tiba aku kepikiran buat nanya biaya ganti kaca helm, iya baru kepikiran, itu juga ingat dulu kakakku juga pernah ganti kaca helm.
Ternyata murah yah brayy, 50 ribu aja😄. Bahagia banget pokoknya, duniaku serasa terang benderang seterang kaca helm baru di helm lamaku😄(paan sih lin).
Heran, padahal tuh helm rese bingit, bikin malu juga, 😥 dan aku kok bisa bertahan selama itu ya dengan kereseannya, ckckck😊. Sempat mikir ganti kacanya juga sih dulu tapi takut mahal, kirain 100 ribu lebih, jadi kemarin mikirnya lebih baik beli helm baru aja, ngumpulin duitnya dulu lah. Eh, beda harganya jauh banget ternyata😁.
Dalam helm masih ok sih, masalahnya ya cuma di kaca doank, jadi solusi hemat kan, dari pada beli baru padahal helmnya masih bagus mending ganti kacanya aja.
Penting gak sih ini?😄 penting bingit dalam rangka penghematan😊.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar