Duh, mukanya gak ada ramah-ramahnya, pingin ku kasih kecap supaya ada manis-manisnya 😄. Gak kenal juga sih, tapi ngeliatin aku sinis banget, jiahh, what happen with you mbaa😅. Ahh, lumayan buat bahan blog hari ini, mentertawakn sikap orang lain yang mungkin kuanggap sedikit diluar kebiasaan di lingkunganku😄. Padahal dia temen dari temenku yang kusapa tadi, biasanya sih, ini biasanya lohh, dalam situasi seperti itu, minimal tuh mbaa bakalan pasang senyum sekilas, bermuka ramah, tapi mbaa tadi tetaaaap, muka sinis,😡. Dia mungkin bukan orang pada 'biasanya'😄. Iya, saya bingung liat orang seperti anda😄. Oh ya, tertarik sama kecap manisnya? Murah aja lohhh.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar