Ok, setidaknya aku sudah tahu karakter nih orang. Kemarin baik ternyata ada maunya juga, pas ada masalah sedikit sikapnya langsung berubah jadi sinis😄. Tapi gak ada eskpektasi bakalan dimusuhin juga sih, soalnya yang kulakukan sudah sesuai dengan arahan atasan, ternyata ujung-ujungnya aku yang disinisin 😁. Ah, manusia dengan karakternya masing-masing, tak ada niat dalam hatiku untuk mempuyai musuh, namun dengan berjalannya waktu aku tentu tak bisa menyenangkan semua orang dalam satu waktu. Biar saja dia dengan sikap sinisnya, dan aku dengan sikap yang seperti biasanya padanya. Waktuku terlalu berharga untuk merasa terganggu dengan sikap orang yang seperti itu. Aku tentu berharap dia berubah, namun jika tidak ya sudah. Uang bisa merubah sikap seseorang dengan mudah ya?😄
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar