Apa yang ditampilkan di media sosial beberapa tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sebagai contoh, ketika misal si A menulis sebuah status di BBM bahkan hampir semua yang di posting selalu disukai oleh si B, namun pada kenyataannya kata menyukai di BBM berbanding terbalik dengan sikap si A di keseharian. Si B malah cenderung sinis dan nampak tidak menyukai si A.
Bukankah ini jadi sebuah ironi? Kata menyukai di BBM ternyata tidak mewakili kenyataan yang ada.
Jadi jangan terlalu berpegang apa yang ditampilkan di media sosial, itu akan membuatmu tampak konyol. Seperti topeng yang mereka pasang untuk mengelabuimu dan kau tak seharusnya percaya dan mengganggap itu hal yang perlu untuk dipikirkan. Just enjoy it, jangan pernah merasa terganggu dengan apa yang ditampilkan oleh media sosial. Kehidupan nyata jauh lebih jujur namun tentu tak selalu. Membingungkan kah? 😄 ah rasanya terlalu pagi ya untuk membahas topik seperti ini, maka ya sudah, jangan terganggu.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar