Langsung ke konten utama

Titik Nol


 Sedang naksir sebuah buku yang judulnya Titik Nol karangan Agustinus Wibowo. Tahu buku ini tanpa sengaja browsing di internet saat mengetik ‘perjalanan’ dan buku ini tampil di pencarian pertama. Saat melihat ulasan di goodreads, banyak yang menyukai dan memberi ulasan buku ini. Seperti kemarin-kemarin, aku cukup gampang terpengaruh ulasan orang-orang di internet, dan itu membuatku penasaran untuk segera membaca bukunya. Segera saja kucek ketersedian buku tersebut di sebuah toko online, ternyata harganya relatif mahal dibandingkan dengan buku-buku yang selama ini kubeli, harganya di atas seratus ribu dan belum termasuk ongkir. Rada nyesal kenapa kemarin tidak sekalian waktu ke gramedia Banjarmasin beli buku itu. Kucoba alternatif lain yaitu meminjam di perpus, ternyata juga tidak ada, padahal itu buku keluaran 2013.
Kenapa aku ngebet sekali dengan buku ini? Mungkin karena buku ini tentang perjalanan keliling dunia dan aku juga baru saja pulang dari jalan-jalan (meski tidak jauh-jauh amat :D). Menurut ulasan di goodreads, buku titik nol ini tidak hanya bercerita tentang keindahan ataupun kebudayaan suatu Negara yang dikunjungi penulis, namun juga memuat perjalanan batin si penulis menghadapi penyakit kanker yang diderita mamanya. Kupikir aku memang menyukai buku-buku tipe seperti ini, buku yang tidak hanya memuat perjalanan seorang penulis ke tempat-tempat luar biasa namun penulis juga memasukkan pengalaman batin di dalamnya. Tidak hanya soal bagusnya tempat ini, enaknya makanan ini atau harga hotel dan sebagainya. Seperti Windy Aristanty, penulis kesukaanku dan bukunya Life Traveller. Aku suka caranya bertutur dan cara dia menikmati perjalanannya ke tempat-tempat baru, seperti aku diajaknya duduk bersamanya di sebuah taman di pinggir sungai dan memikirkan tentang hidup yang dia sampaikan dalam baris-baris kata di bukunya. Aku merasa buku Titik Nol ini juga akan membawaku seperti yang disungguhkan oleh Windy, atau mungkin lebih.
Ini memang kesekian kalinya aku ingin membeli buku, namun tampaknya aku harus benar-benar berpikir panjang sebelum membelinya. Seperti kukatakan di awal, aku baru pulang jalan-jalan dan uangku menipis, gajian juga masih lama. Jalan-jalan kemarin benar-benar membuatku kalap membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu kuperlukan, tahu-tahu uangku di rekening sisa sedikit, luar biasa bukan? :D, antara ingin tertawa miris dan menangis. Sebenarnya aku agak ragu juga, soalnya buku-buku yang sebelumnya kubeli juga belum kubaca semua, tapi aku sangat penasaran dengan buku ini. So, beli buku ini tidak ya?




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Bara 4

Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung.  Andai waktu bisa diulang, andai...  Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...

Tentang Bara 2

Rabu, 11 September 2024. Anakku Muhammad Albara Said yang lahir Senin tanggal 26 Agustus 2024, berumur 17 hari, hari ini memilih pergi. Bayi kecilku, yang 17 hari harus memakai oksigen, yang hanya bisa kupegang tangannya di dalam inkubator, dan baru bisa kugendong ketika nafasnya sudah hilang.  Yang minum ASIku dan formula langsung ke lambungnya, yang dadanya kembang kempis karena sulit bernafas, yang harus pakai topi yang sama selama 17 hari, yang beratnya hanya 1,2 Kg, yang harus disinar karena kulitnya sempat kuning, yang hidungnya mancung, yang wajahnya ganteng dan imut sekali, yang tangannya kecil dan kiyut, yang kaki kecilnya suka menendang. Baru kemarinnya mama tukar boneka ikan punya tente lala dengan boneka abe, boneka yang menemani dede selama di perut mama. Bayi kecilku, sekarang gak sakit lagi. Sekarang sudah bisa lari kencang sesuka dede di surga, bisa bernafas sekuat dede tanpa bantuan oksigen, bisa minum apapun yang dede suka. Bayi kecilku sekarang tulang...

Tentang Bara 3

Photo ketika mama pertama kali tes pack di pertengahan Februari.  Photo ketika test pack kedua setelah test pack pertama, karena mama ingin memastikan kalau mama benar-benar hamil dede.  4 Maret 2024, Photo ketika dede usg di bidan, di situ dede sudah ada kantong hamilnya 17 April 2024, photo mama lagi hamil dede, dede umur 10 minggu, mama sering muntah kalo makan, bb mama turun 2 kilo.  21 April 2024, photo ketika usg dede di dr. Iskandar.  14 Mei 2024, dede sudah 4 bulan di peyut mama.  20 Mei 2024, mama ditemenin Abah dede untuk cek lab di puskes.  12 Juni 2024, dede 22 minggu.  20 Juni 2024, dede 23 minggu.  29 Juni 2024, dede 25 Minggu.  7 Juli 2024, dede 26 minggu.  Photo mama di hotel, mama dede cantik banget kan? ☺ 23 Juli 2024, dede 28 minggu.  7 Agustus 2024, dede 30 mi...