Tak kujanjikan setelah perjalanan ini aku akan jadi orang yang jauh lebih baik dari sebelumnya, tapi kupastikan aku menjadi pribadi yang berbeda dalam memandang hidup. Setiap tempat yang kudatangi memberikan cerita tersendiri, meski tak setiap detiknya kutangkap maknanya tapi aku banyak belajar dari ini. Aku tak akan bilang ini adalah perjalanan yang singkat, bukan juga soal jarak. Ini tentang menikmati, memberanikan diri keluar dari zona nyaman, melawan ketakutan. Semoga pada kesempatan lain aku bisa kembali melakukan perjalanan, mungkin pada tempat yang berbeda, suasana baru dan orang-orang baru. Terima kasih Allah untuk kesempatan yang Kau berikan, terima kasih :).
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar