28 Oktober 2015, 06.30 WITA. Alhamdulillah Kotabaru hujan, meski gerimis dan hanya sebentar. Senang rasanya melihat titik air jatuh dari langit dan suara ketuk air yang jatuh di atap menimbulkan bunyi yang merdu. Titik-titik air juga terlihat cantik di kaca jendela. Sejenak, udara menjadi segar,dan bau rumput basah menguar indera penciuman. Semoga bisa segera hujan lebat agar debit air di waduk Gunung Ulin segera bertambah sehingga masyarakat Kotabaru tak kesulitan air lagi, amin... Terima kasih Allah untuk hujan yang kau berikan hari ini.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar