Saling membicarakan dan menjatuhkan. kadang si A yang menjadi topik pembicaraan, kadang si B, atau si C dan begitu seterusnya. Tentu saja topik yang dominan diangkat adalah perangai buruknya, kalau pun hal yang baik yang dibicarakan, ahh itupun hanya sekian persen saja.
dan bagaimana dengan aku? tanpa sadar aku termasuk dalam lingkaran tersebut. Mungkin saja aku menjadi salah satu dari A, B, atau C yang dibicarakan. jika memang sudah mencoba berperilaku baik terhadap mereka pasti ada saja celah untuk membuatnya terlihat buruk.
Ahh hidup, kenapa kau begitu kompleks? Tapi biar begitu, jangan pernah hilangkan senyum itu dari wajahmu cause everything is gonna be ok selama kita berpikiran positif.
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar