Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Karena Aku Tahu Ini Adalah Bercanda

Karena aku tahu ini adalah bercanda Situasi ini memang diciptakan agar semua bisa tertawa dan ceria Sebiasa mungkin tak membuat salah satu pihak terluka Meski mereka gagal Ada, ada rasa terluka itu meski sedikit Karena aku tahu ini adalah bercanda Maka Kuposisikan diriku untuk menanggapinya dengan bercanda pula Karena sederhana Aku tidak ingin terluka Menangapinya dengan serius Karena aku tahu ini bercanda Biar semua membaur dalam tawa Ciptakan saja ironi Aku akan ikut tertawa Karena aku tahu ini adalah bercanda

Tatanan Baru Kamar

Excited dengan tatanan baru kamar. Kamar yang lama sebenarnya, tapi karena ada pemasangan plafon rumah dan barang-barang harus dikeluarkan untuk sementara, jadi sekalian deh mindah letak barang-barang. Cat kamar masih sama, lemarinya juga sama, cuma posisinya saja yang pindah. Ranjang yang kemarin tinggi, sekarang cuma ane pakai bagian atasnya saja, itung-itung hemat tempat, jadi kasurnya bisa disanderin ke dinding supaya tempatnya jadi lebih luas. Yang lebih menyenangkan, cincin yang udah 3 bulan hilang gara-gara jatuh ke bawah ranjang akhirnya ketemu, Alhamdulillah. Meski masih kamar yang lama, namun karena tatanan letaknya yang berbeda ditambah plafon jadi merasa tidur bukan di kamar sendiri. Kayaknya ane harus sering-sering kayak gini deh, soalnya mood ane jadi lebih baik. Besok-besok mungkin lemari bagusnya dipindahin ke plafon kali ya :D. 

Rapat

Hawa-hawanya rapat siang nanti kayaknya bakalan gak enak nih, apalagi dilihat dari bahasa undangan rapat kemarin. Tidak cuma aku yang merasa bakalan mendengar hal yang tidak mengenakkkan, tapi teman seperjuangan yang lain juga, bahkan Aya yang biasanya kalem saat mengirim pesan, kali ini jadi ratu drama J . Okelah, apapun yang nanti akan disampaikan insya Allah akan aku terima dengan lapang dada. Aku yakin Allah sudah mempersiapkan skenario terbaik. Semangat… 

Jangan Lupa Syukur

pelabuhan teluk gosong Aku menepuk jidatku pelan ‘Aku lupa bawa syukur’ Bergegas aku kembali kerumah dan memarkirkan motorku di dekat pagar rumah Segera kuambil segenggam syukur Aku tak ingin hari ini buruk seperti hari kemarin Aku lupa membawa syukur kemarin Seharian mukaku masam dan tak bersemangat Segera saja kumasukkan syukur ke dalam kantong blazerku dan bersiap untuk berangkat kerja Sambil menepuk syukur di kantong blazerku Hei, syukur, temani aku hari ini dan hari-hariku selanjutnya ya Aku tidak ingin kehilanganmu, aku tak ingin hari-hariku buruk jangan pernah pergi dariku kau ibarakan magnet bagi bahagia Jika kau pergi maka bahagia juga akan pergi Maka tetaplah di sampingku, bersamaku Kuharap aku tak lupa kau, amin….