Sebenarnya aku tak begitu suka ketika
kau membicarakannya, tapi rasa penasaranku ternyata menang kali ini. Aku
memilih untuk memintamu menceritakannya dan mendengarkannya. Dengan bersemangat
kau bercerita, cukup detail, bahkan untuk hal-hal yang kurasa tak perlu kutahu.
Aku menanggapi hal yang perlu, tertawa ketika kau melucu atau mengangguk
membenarkan, meski ada keraguan dalam hatiku. Oklah aku tak mengenalnya, tapi
melihatmu menjelekkan namanya, ah bukan menjelekkan, membeberkn suatu entah
fakta atau bukan membuatku benar-benar tak nyaman. Sekarang aku tahu info lain,
sebenernya ini tak merubah apapun, toh ini bukan soal aku, tapi soal dia.
Kau tahu, seperti aku bilang tadi,
aku hanya penasaran, setelah aku tahu, aku tak akan melakukan apapun. Aku tahu
koridor mana yang boleh aku lewati, aku banyak berharap apa yang baru saja kau
ceritakan itu tak benar, kalaupun benar, maka biarlah menjadi catatan di masa
lalu, toh orang bisa berubah, kuharap. Bagiku ada bahagia dan masa depan yang
lebih penting dibandingkan membicarakan masa lalu, bagaimana dia dulu, biarlah,
kita cukupkan cerita kita hari ini. Senang mengobrol denganmu…
Komentar
Posting Komentar