Aku
paling bete yang namanya memarut kelapa. Soalnya selain bikin tangan pegel,
juga parutannya yang tajam itu sering melukai jari-jariku bahkan sampai
berdarah saat memarut. Tapi sekarang tidak lagi, soalnya sudah ada solusi
praktis. Solusinya bukan diparut dengan mesin kelapa yang mahal itu, tapi
melainkan dengan blender. Yup, blender. Caranya mudah saja, kelapa yang sudah
dibersihkan dipotong kecil-kecil hingga ukuran jari orang dewasa, lalu masukkan
ke dalam blender, jangan lupa tambahkan air secukupnya. Tunggu hingga halus.
Nah, kelapa parut sudah siap digunakan. Gak cape, praktis dan tangan pun mulus.
Semoga informasi ini bermanfaat...
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
terima kasih atas inspirasinya! Betul sekali, makanan lezat dan sehat memang sangat penting, akan tetapi mengolah memasak secara tepat juga sama pentingnya.
BalasHapusregards,
oxone