Pawai hari kemerdekaan pada tanggal 18 agustus 2013 di kotabaru Kalsel berlangsung meriah. Sebanyak ratusan peserta pawai beriringan memadati jalan dari jalan semayap hingga jalan pangeran hidayat. Pawai sendiri diikuti oleh ratusan peserta, baik itu dari sekolah yang terdiri atas SD, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA juga instansi pemerintah dan swasta. Terlihat para penonton sangat antusias menyaksikan pawai yang dimulai pada pukul 11.00 WITA ini karena sudah 3 tahun acara ini tidak dilaksanakan karena pada tahun sebelumnya bertepatan dengan bulan ramadhan. Para penonton memadati sepanjang trotoar, tempat lewatnya peserta pawai. Para orangtua terlihat begitu senang dan bangga melihat anaknya menjadi salah satu peserta yang berpartisipasi dalam pawai tersebut. Banyak peserta yang tersenyum saat melihat tingkah para anak-anak SD yang lucu dan polos saat pawai. Ada juga yang tertawa melihat tingkah konyol para peserta atau bersiul saat melihat para gadis-gadis cantik yang ikut serta dalam pawai tersebut. Semuanya lengkap tersaji dalam pawai hari kemerdekaan pada tahun 2013 ini. Dalam pawai ini para peserta pawai menunjukkan kebolehan dan kekreatifan mereka, tidak hanya sekedar betujuan menjadi pemenang , namun menghibur masyarakat dan untuk menunjukkan betapa bangganya mereka sebagai warga kotabaru yang memiliki keragaman dan perbedaan namun bersatu dalam pawai untuk memeriahkan acara pawai kemerdakaan. Mayoritas peserta pawai menggunakan pakaian daerah untuk menunjukkan budaya-budaya di indonesia, namun banyak juga yang menggunakan atribut yang sesuai dengan instansi yang mereka bawa namanya dalam pawai tersebut. Berikut beberapa foto kemeriahan pawai hari kemerdekaan di kotabaru:
Semoga acara ini tetap belangsung pada tahun-tahun berikutnyadan juga Semoga juga pawai ini tidak hanya sekedar sebagai seremonial belaka, namun semua orang benar-benar mengkaji makna dari hari kemerdekaan bangsa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih...
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar