Aku alumni SDN Berangas. Kemarin aku baru saja melihat-lihat Sdku yang sekarang. Hampir 10 tahun aku tidak kesana. Akh... betapa sombongnya aku, padahal sekolah ini berada di desaku sendiri. Berikut beberapa photo yang kuambil.
Bangunannya banyak yang berubah karena direnovasi, walaupun aku juga tidak terlalu ingat bagaimana bangunan yang dulu. Disitu banyak kenangan-kenangan manis yang membuatku tersenyum saat mengingatnya sekaligus malu mengingat nakalnya aku dulu, dimarahi guru, dilempar kapur tulis, bermain tali, cinaboi, kelereng, makan mihun 200 rupiah. Aku merindukannya. I just want to share it. Annyeong...
Kupandangi photonya, kujadikan wallpaper di handphoneku. Kupandangi dengan lekat wajah mungilnya. Aku masih ingat bagaimana mencium dan memeluk tubuhnya untuk yang pertama dan terakhir. Aku masih ingin memeluknya, ingin memperlihatkan rumah baru kami, ingin menyusuinya, ingin mendekapnya di dadaku, ingin menunjukkan cahaya matahari, ingin memperlihatkan pohon-pohon, aku ingin menunjukkan semuanya, tapi sudah tidak bisa. Aku kehilangan, ada yang terasa kosong. Aku tak ingin terlalu larut dalam kesedihan, aku harus ikhlas, waktu mungkin akan menyembuhkan, tapi dadaku terasa sakit setiap memandangi photo-photonya, mendengar bunyi alat-alat yang terpasang di badannya membuatku merasa sakit, bagaimana anakku yang merasakannya langsung. Andai waktu bisa diulang, andai... Aku ingin memperbaiki semuanya, supaya anakku tidak terlahir prematur, supaya dia lahir dengan sehat, supaya dia bisa kubawa pulang langsung ketika lahir layaknya ibu-ibu yang lain. Supaya aku bisa pulang mengengd...
Komentar
Posting Komentar